Mamma Mia! Here We Go Again Natsuko Yokozawa
tirto.id - Meryl Streep adalah nama besar di Hollywood. Ia memang cuma mengantongi tiga piala Oscar, tapi nyaris setiap tahun sejak 1979 selalu masuk nominasi—kalau tak Aktris Pendukung Terbaik, ya Aktris Terbaik.
"(Periode) paling lama dia tidak dapat nominasi adalah dari 1992 sampai 1995… Dan itu karena di tahun-tahun tersebut dia sedang dalam penjara, dan menurutku itu keren," kata Jimmy Kimmel, pembawa acara Oscar tahun ini.
Masuk penjara? Tentu saja Kimmel cuma bercanda. Dia sengaja menyelipkan nama Streep dalam monolognya karena sang aktris telah adalah legenda dan ikon. Bukan cuma dikenal sebagai aktris, belakangan Streep juga jadi salah satu lawan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang paling vokal. Sehingga, meski bercanda, Kimmel sebenarnya sedang memuja-muja seniman yang dijuluki "Sang Aktris Terbaik dari Generasinya" itu.
Nama besar dan talenta Streep memang sudah jadi pengetahuan umum. Tapi tak banyak yang tahu, dari lebih seventy judul film yang dibintanginya sejak 1977, ada fakta menarik bahwa tak pernah sekali pun moving picture-film Streep dibikin jadi sekuel—tak peduli seberapa meledaknya motion picture tersebut.
Maka, orang-orang terkejut ketika ten tahun setelah Mamma Mia!—salah satu film yang membawa nama Meryl Streep dalam deretan nominasi Aktris Terbaik Golden Globe—dikabarkan dibuat sekuel. Akankah movie ini jadi karya pertama Streep memerankan karakter yang sama dua kali?
Sebelum rilis, rumor tentang penolakan Streep sudah kencang berhembus. Penggemar picture musikal dengan pendapatan terbanyak pada masanya itu tentu saja protes. Roh dari Mamma Mia! memanglah Streep. Lantas, ketika sekuelnya dibangun tanpa Streep, tentu saja semua orang protes.
Streep dalam moving picture orisinalnya memerankan Donna Sheridan, seorang hipster Amerika yang tinggal di pulau Kalokairi, Yunani. Di sana, Donna membesarkan sendiri putri tunggalnya sambil menjalankan bisnis sebuah hotel kecil. Konflik utama picture show itu adalah kealpaan Donna tentang siapa sebenarnya ayah putrinya, Sophie (diperankan Amanda Seyfried). Tiga pria dari masa lalu Donna muncul, dan ternyata punya urusan perasaan yang belum tuntas.
Mamma Mia! sukses tak hanya sebagai drama-komedi keluarga yang lucu, menghibur, dan punya banyak penggemar. Apa lagi kalau bukan karena faktor Streep?
Lantas bagaimana nasib Donna Sheridan dalam sekuel ini?
Ol Parker, penulis naskah Mamma Mia! Here We Go Once again, ternyata membunuh karakter Donna. Sekuel ini dimulai setahun setelah Donna meninggal, penyebabnya? Tak diceritakan sampai film tamat. Ini keputusan berani, karena sebagian orang akan menganggapnya tolol. Tapi, Parker sepertinya tak punya pilihan lain.
Streep tetap tak ingin bermain dalam film sekuel. Lebih tepatnya, ia tak ingin jadi aktor utama untuk karakter yang sama. Kata Judy Craymer, penggagas orisinal Mamma Mia!, Streep lebih ingin aktor-aktor muda yang diberi peran lebih besar untuk kembali menghidupkan drama-musikal ini.
Beban itu dilempar ke pundak Lily James, aktris muda pemeran Cinderella dalam sebuah alive-activity produksi Disney.
Sekuel ini bukan cuma menceritakan kisah keluarga sepeninggal Donna, tapi juga sekaligus jadi prekuel yang menceritakan bagaimana Donna muda bertemu dengan ketiga ayah Sophie.
Disisipi transisi-transisi kreatif, kisah Donna muda disambung oleh kisah Sophie yang menyiapkan pesta pembukaan hotel barunya, Bella Donna, yang ia persembahkan untuk mendiang Ibu. Kecuali Donna, semua pemain lama kembali hadir. Alur maju-mundur ini mudah ditebak, sehingga aspek yang paling menarik tinggal pemilihan karakter dan kualitas lakon para pemainnya.
Hasilnya tak terlalu menarik. Donna muda yang diperankan Lily James masih kalah karismatik dari Donna versi Streep. James kelihatan berusaha. Tapi, naskah Ol Parker tak memberinya ruang cukup untuk menggali karakter Donna jadi lebih dalam. Sebenarnya tak cuma karakter Donna, nyaris semua tokoh-tokoh lama juga hadir dengan kedalaman yang tak jauh beda dari film pertamanya.
Tiga ayah Sophie juga tampil sepotong-sepotong saja. Meski masa lalu mereka juga disajikan, tapi tak satu karakter pun muncul dengan latar belakang cerita yang lebih luas.
Lagu-lagu ABBA yang muncul di sekuel ini juga bukan dari deretan kelas A. Kebanyakan penonton milenial hari ini mungkin baru kali itu mendengarnya—kecuali mungkin lagu Mamma Mia! dan Dancing Queen sendiri. Untungnya, Parker menyisipkan Cher sebagai pengganti Streep.
Penyanyi yang dijuluki Ratu Pop Dunia ini sebenarnya juga tak punya ruang besar dalam naskah yang dikarang Parker. Ia hanya tampil dalam twenty menit terakhir.
Tapi siapa lagi yang bisa mencuri layar dalam penampilan sekejap itu selain Cher? Ia memerankan Ruby Sheridan, ibu Donna yang selalu absen dalam semua momen hidup sang putri, akan tetapi akhirnya memutuskan untuk hadir dalam sebuah pesta tanpa diundang. Naskah Parker, dengan cara yang komedik, juga memarodikan karakter Cherry sehingga sama gemerlapnya dengan persona Cher: karismatik, diva, dan diva.
Parker bahkan bikin satu adegan konyol yang terinspirasi dari reputasi Cher, yaitu ketika pakaian Ruby sekonyong-konyong berganti. Di dunia nyata, memang ada anekdot tentang kemampuan Cher berganti pakaian secepat kilat.
Pada akhirnya, tantangan Streep yang ingin sekuel ini berhasil dibawakan aktor-aktor muda tak kesampaian. Meski tak bisa dielakkan bahwa naskah Parker cukup menghidupkan karakter Donna Sheridan, si sumbu utama Mamma Mia. Ketika Streep akhirnya benar-benar muncul di pengujung film, rasa haru itu tak terelakkan.
(tirto.id - Film)
Penulis: Aulia Adam
Editor: Windu Jusuf
Source: https://tirto.id/mamma-mia-here-we-go-again-akhirnya-meryl-streep-bikin-sekuel-cP5y
0 Response to "Mamma Mia! Here We Go Again Natsuko Yokozawa"
Post a Comment